manusia menggantungkan dirinya pada takdir
berharap pada keajaiban
untuk kemudian berserah pada kenyataan
2015.1.25
manusia menggantungkan dirinya pada takdir
berharap pada keajaiban
untuk kemudian berserah pada kenyataan
2015.1.25
seorang teman bisa jadi seorang asing
waktu melahap kenangan, memori, kita yang dahulu
waktu membuat kita tumbuh, dan lupa sesuatu
seorang asing bisa jadi seorang teman
waktu menciptakan keterikatan
waktu membuat kita tumbuh, lupa, untuk bertemu
dengan segala yang baru
kadang, aku berpikir bahwa kamu
yang dinamai orang adalah waktu
sangat lucu
lucu
senyap mengikat
malam kian pekat
sunyi menyayat
hela nafasmu berat
mari sudahi hari ini
bisik nurani pelan dan pasti
kecuplah akhir dengan satu kata
ciumlah penghujung dengan sebuah pinta
kembali
2015.1.17
Sumpah.
Saya jijik dengan tulisan saya sendiri :(
Kenapa coba, saya menuliskan link blog saya di sana?
Kalau ada yang baca bagaimana? Kalau ada yang tertawa? Kalau ada yang merasa? End of me (kamu berlebihan, Le.)
Tapi sungguh, benarkah saya menulis sedemikian rupa hingga puisinya jadi seasin keju dan semanis gula batu? Memangnya bagus sampai layak dibaca? :(
Kenapa kamu Le :(
-ranting at the dawn-
bulan terang menuju peraduan
surya masih sembunyi di balik kelam malam
di sana bintang kejora tak berkedip terpana
dengan hening dalam sepi tanpa frasa
mengecup malam dengan kata
menutup hari dengan sebaris doa
mengawali subuh dengan sebuah pinta
mengharap jawab saat terang menjelang
Kelak.