1.21.2011

Wait and Wait

Kemarin, gue kebetulan ada ekskul sampai sore di sekolah. Baru keluar sekolah jam 6 kurang 15 sore gitu dan langit agak mendung gitulah. Gue udah nelpon papa minta jemput namun karena jalan ke arah sekolah agak macet, jadi gue menunggu selama kurang lebih 40 menit atau kurang. Tapi lebih dari setengah jam sih.

Dan kemudian, selama gue menunggu, gue bingung sendiri. Papa tidak datang-datang saudaraku. Gue udah nunggu. Sambil ngeliatin anak marching latihan gitu. Terus gue beranjak pindah ke pinggir jalan raya. Supaya kalo papa dateng, gue bisa langsung pulang. Tapi, gue menunggu sangat lama. Sampe gue missed-call berapa kali gitu, si papa nggak mengangkat teleponnya.

Untungnya, pukul setengah 7 kurang berapa menit, papa datang. Gue udah berpikiran bahwa mungkin papa kena problem teknis di jalan lalu gue ditelepon dan disuruh naik busway sendiri, lalu ia akan menjemput di halte busway tempat gue turun. Mungkin kalau kejadiaannya seperti itu, gue udah gondok pangkat 3 kali ya.

But, thanks to God. Kenyataannya tidak seperti itu, papa datang. Menjemput gue yang sudah menunggunya sejak lama. (40 menit itu cukup lama ya, dan itu sudah hampir malam)

Tapi...

Ketika lo menunggu, namun apa yang lo tunggu (SEJAK LAMA) itu malah nggak pernah berjalan ke arah lo, ia MUNGKIN sempat mendekati, namun akhirnya malah ke arah yang lain...

Mungkin--emang nggak ada yang lebih nyakitin daripada hal itu...

No comments:

Post a Comment