Sebuah Puisi Kontemporer
Gue dan teman-teman gue sedang menggilai puisi kontemporer. Apa itu puisi kontemporer? Puisi kontemporer adalah puisi yang tidak terikat aturan, dibuat sebebas-bebasnya, berisi gagasan si penulis. Dan gue sama temen-temen gue pun menuliskannya di halaman-halaman binder kami. Kegalauan, keceriaan, kemesuman (cndcnd), dan segala macem apapun itu kita jadiin puisi kontemporer haha. Lalu kemarin, ketika gue sedang latihan gitar di gereja, gue sedang memetik senar, menginjak lantai, lalu sekilas menatap langit-langit. Dan gue terpana. Gue dapet ide sebuah puisi kontemporer! Hahaha. Cekdizautyomabebi! /plak (WARNING! Sarat dengan kegalauan!)
Untuk seseorang, di sana...
Kita pernah,
menginjak lantai yang sama,
menatap langit-langit yang serupa,
memetik senar dengan melodi yang senada,
Kamu pernah,
melihatku dari balik kacamata bingkai hitam itu
merengkuh bahu dan seketika aman dan nyaman membelenggu
meraih tanganku yang mini ini dalam genggaman
Kita (pasti) pernah,
berada di tempat yang sama
berpijak di atas marmer senada
menuju bagian yang paling kau suka
kau suka pengetahuan, kau suka mengerjakan soal
Kau tanya kenapa aku bisa tahu?
Baguslah, bertambah lagi satu pengetahuanku tentangmu
Kita pernah melalui beberapa hal
bersama, bersama...
Dan akan melaluinya lagi,
kala pesanmu yang kukangeni itu tiba di ponselku
"Kita pergi yuk?"
No comments:
Post a Comment