Apa sih manna itu? Menurut Kamus Alkitab, manna adalah makanan yang diberikan kepada orang Israel selama di padang belantara. Dideskripsikan begini: "...warnanya putih seperti ketumbar dan rasanya seperti kue madu." (Keluaran 16:31)
Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu. (Keluaran 16:15)Yap, Bangsa Israel memiliki manna, roti yang langsung diturunkan Tuhan dari surga sebagai makanan mereka setiap harinya. Terus, kalau kita cermati selanjutnya, apa lagi yang difirmankan Tuhan kepada mereka?
Beginilah perintah Tuhan: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa. (Keluaran 16:16)
Musa berkata kepada mereka: "Seorangpun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi." (Keluaran 16:19)
Selanjutnya kata Musa: "Makanlah itu pada hari ini, sebab hari ini adalah sabat untuk Tuhan, pada hari ini tidaklah kamu mendapatnya di padang. Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu." (Keluaran 16:25-26)Gue menangkap ada tiga terms & conditions yang diberikan Tuhan buat Bangsa Israel, yakni:
- manna hanya boleh diambil seperlunya (dan menurut pemahaman gue, secukupnya),
- tidak boleh disisakan sampai pagi, dan
- tidak ada manna yang diturunkan dari surga pada hari Sabat.
- "...ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk." (Keluaran 16:20)
- "Tetapi pada hari yang ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya."
Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?"Apa sih sebenernya yang membuat kita nggak bisa mengikuti perintah dan hukum yang sudah difirmankan Tuhan? Izinkan gue menjawab bahwa rasa ragu adalah penyebabnya. Gue melihat dari pelanggaran beberapa orang Bangsa Israel tadi. Mereka sudah diberitahu untuk mengambil seperlunya, bukan berlebihan tetapi gue berpikir, ada kemungkinan bahwa mungkin mereka ragu besok akan ada lagi makanan yang bisa mereka makan, secara mereka lagi di gurun coy. Mereka ragu sehingga nggak bisa sepenuhnya percaya sama pemeliharaan Tuhan yang berakibat pada kelalaian dalam menjalankan perintah dan hukum Tuhan. Padahal, Tuhan sudah berfirman:
"Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu." (Keluaran 16:12)Dari sini, gue bahkan mendapatkan bahwa ketika Tuhan sudah berjanji memelihara, ya Dia akan pelihara, dengan cara yang bahkan kita gak akan pernah kepikiran. Bukti-buktinya ada dalam ayat selanjutnya toh, tiap pagi mereka diberi manna dan dibilang nggak kekurangan.
Seringkali, gue ini mikir dua kali dalam melaksanakan perintah dan hukum Tuhan. Ada keraguan yang diselingi dengan hitung-hitungan. "Bener nggak ya kalau gue nurut sama Tuhan, Tuhan akan kasih ini? Jangan-jangan nanti gue malah kena hal yang lebih buruk lagi." Pikiran-pikiran semacam inilah yang menurut gue merusak ketaatan seseorang dalam melaksanakan perintah dan hukum Tuhan. Keraguan akan pemeliharaanNya selama kita mengikuti perintah dan hukumNya membuat gue kadang nggak bisa enjoy untuk taat. Karena kita terkadang mikir dari sudut pandang kita sendiri secara manusia kalau kita taat sama perintahNya, kita akan susah, akan a b c d e lalala, pokoknya yang nyusahin kita aja yang terjadi.
Inti dari apa yang ingin gue bagikan di sini adalah mari kita belajar untuk tetap yakin dalam menjalankan perintah dan hukumNya karena kita tahu Dia memelihara dan supaya kita bisa tetap bersyukur dan bersukacita dalam pemeliharaanNya tersebut.