3.03.2016

Salah Fokus

Akhir-akhir ini, gue merasa bahwa banyak rintangan yang gue hadapi, membuat gue pada akhirnya menjadi malas untuk mencapai tujuan-tujuan dan goals yang sudah gue set sendiri. Ada beberapa goals yang harusnya bisa gue capai tahun ini, tapi karena udah keburu takut duluan sama rintangannya, gue mundur dari usaha untuk mencapai tujuan tersebut.

And here comes His words to me...

Gue tertampar (untuk yang kesekian kalinya). Perikopnya adalah Bilangan 14:1-9. Bangsa Israel bersungut-sungut saat mengetahui bahwa mencapai tujuan mereka, negeri yang dijanjikan Tuhan, ternyata tidak semudah itu diraih. Secara, bangsa yang mendiami negeri tersebut orangnya kuat-kuat, kotanya berkubu-kubu dan sangat besar, lebih kuat dari Bangsa Israel (Bilangan 13:28, 31). Kabar dari pengintai-pengintai negeri tersebut membuat Bangsa Israel pada akhirnya bersungut-sungut minta pulang lagi ke Mesir. Selain minta pulang, Bangsa Israel bahkan mempertanyakan kenapa Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir hanya untuk tewas dan jadi tawanan, lantas mulailah mereka ide, bahwa lebih baik mereka tinggal di Mesir daripada lenyap dibinasakan bangsa lain. Rintangan membuat Bangsa Israel ingin menyerah aja untuk meraih apa yang sudah dijanjikan Tuhan.

Tapi, adalah Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune yang mencoba meyakinkan Bangsa Israel.
...dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya pada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. (Bilangan 14:7-8)
Selain meyakinkan Bangsa Israel soal negeri tersebut, mereka berdua juga mengingatkan apa yang perlu umat Israel lakukan:
Hanya, janganlah memberontak kepada Tuhan, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka." (Bilangan 14:9)
Wow.

Seringkali gue bersikap seperti kesepuluh pengintai dan Bangsa Israel. Contohnya seperti yang sudah gue sebutkan di atas, ketika gue memiliki sebuah tujuan yang ingin gue capai. Gue sudah keburu menyerah ketika melihat rintangan-rintangan di depan mata yang akan gue hadapi atau ketika gue sedang dalam proses untuk mencapai tujuan tersebut, adanya rintangan yang gue hadapi membuat gue putus asa, kecewa, dan akhirnya gue membuang tujuan itu. Kemudian gue kembali berjalan tak tentu arah. Gue menyerah bahkan sebelum mulai usaha. Ya, Bangsa Israel belum memulai usahanya untuk menduduki negeri tersebut, tapi sudah keburu nyerah karena mendengar berita soal lawan mereka. Kata-kata Yosua dan Kaleb di sini meyakinkan Bangsa Israel saat itu tentang SIAPA yang menyertai dan bukan APA yang merintangi mereka.

Fokus kita dalam kehidupan ini seringkali lebih  pada kesulitan yang kita hadapi sehingga pada akhirnya kita lupa apa sesungguhnya tujuan kita dan siapa sesungguhnya yang mampu dan berkuasa menyertai kita. Salah fokus. Yep. Kesalahan dalam meletakkan fokus kita berdampak pada motivasi kita mengusahakan suatu hal. Kalau kita fokusnya sama kesusahan, kita lebih gampang terdemotivasi. Akhirnya ya itu, seperti gue, melupakan tujuan, melepas begitu saja kesempatan yang mungkin sebenarnya sudah Tuhan sediakan buat gue.

Dari Firman Tuhan hari ini gue kembali belajar dan diingatkan pentingnya membetulkan fokus gue yang kadang-kadang salah. Harusnya kita meletakkan fokus pada SIAPA yang menyertai kita. Ketika kita kembali meletakkan fokus kita pada kuasaNya, pada kemampuanNya, pada kekuatanNya, pada kebaikanNya untuk kita, pada kasihNya, kita akan lebih termotivasi dibandingkan terdemotivasi.

Satu pesan lagi di sini yang gue dapatkan adalah tentang tunduk dan taat. Tidak memberontak sama Dia. Gue berpikir bahwa Yosua dan Kaleb adalah dua orang yang tetap tunduk, taat, nurut, dan percaya sama apa yang Tuhan katakan, bahkan ketika situasinya pada saat itu rasanya mengecilkan hati kawan-kawan mereka pengintai yang lain. Kata Bapak Rick Warren dalam buku The Purpose Driven Life, ketaatan membuka kuasa Allah. Gue menyimpulkan bahwa tunduk dan taat adalah hal yang juga penting untuk membuat kita kembali fokus sama Dia dan meyakini penyertaan dan kuasaNya dalam setiap rintangan yang kita hadapi untuk mencapai sebuah tujuan.

Akhir kata, it's not about me and my problems. It's all about my God, obedience, His purpose and His power.

Fokuslah pada SIAPA yang menyertai dan bukan pada APA yang merintangi.

Nighty night.

No comments:

Post a Comment