Gue menonton film If I Stay sekitar satu tahun yang lalu. Sebagian besar orang-orang yang sudah menonton film ini bilang, "Sedih banget filmnya," atau "Gue banjir air mata nonton film ini!". Meanwhile, gue nonton itu dengan muka datar. Sedih sih, tapi bukan tipikal film yang bisa bikin air mata gue bercucuran seperti gue nonton Miracle in Cell No.7 (still the saddest movie I've ever watched! Recommended!)
Gue pikir konflik cerita If I Stay dimulai dari sebuah kecelakaan yang melibatkan seorang gadis bernama Mia Hall dan keluarganya. Ayah, ibu, dan adiknya Mia meninggal dalam kecelakaan tersebut dan Mia mengalami koma. Ketika dia koma, rohnya keluar dari tubuhnya dan ceritanya berlanjut dengan bagaimana ia melihat situasi keluarganya yang lain pada saat itu, kekasihnya, kehidupan masa lalunya, dan berbagai cerita lain. Gue mendapatkan pesan dari film ini adalah untuk menghidupi hidup sebaik-baiknya, mengasihi secinta-cintanya, melakukan passion se-passionate-passionate-nya (I don't know if I use the right term or not lol) karena tidak ada yang tahu kapan sewaktu-waktu kita bisa meninggalkan dunia ini.
Satu hal yang gue suka dari film ini adalah soundtrack-nya! Lagu mellow yang dipilih menjadi soundtrack untuk film ini bener-bener mantap. Nadanya easy-listening, mellow (terutama ketika didengerin pas hujan seperti hari ini #yash), dan liriknya sederhana tapi mengundang tanya yang mendalam (I don't even know what I've said lol). Soundtrack dari Willamette Stone yang berjudul Heart Like Yours adalah lagu yang paling berkesan buat gue, walaupun gue nggak terlalu suka-suka amat sama filmnya.
The lyric goes on like this:
Breathe deep, breathe clear
Know that I'm here
Know that I'm here
Waiting
Stay strong, stay gold
You don't have to fear
You don't have to fear
Waiting
I'll see you soon
I'll see you soon
How could a heart like yours
Ever love a heart like mine
How could I live before?
How could I have been so blind?
You opened up my eyesItulah potongan lirik-liriknya. Bagian yang gue highlight adalah bagian yang membuat gue berpikir. Lagu ini memang lagu sekuler, tapi gue juga kepikiran satu hal rohani ketika mendengar lagu ini. Ketika gue dihadapkan pada lirik yang bertanya, "How could a heart like yours ever love a heart like mine?" gue teringat akan hati Bapa. Bagaimana bisa hati Bapa mencintai gue yang penuh keberdosaan ini? Bapa punya hati yang mengampuni dan terus rindu buat bersekutu sama anak-anakNya padahal seringkali gue mengecewakan hatiNya dan menyia-nyiakan kasihNya.
You opened up my eyes
Come close my dearSepenggal lirik di atas juga adalah bagian dari lagu Heart Like Yours. Sore ini gue kembali mengamati bagian ini. Bapa nggak menolaj kita untuk datang padaNya. Just like the lyric, "come close my dear", gue percaya bahwa Dia selalu mengundang kita buat kembali datang padaNya dan merasakan kasih itu. Kasih Bapa adalah satu-satunya harapan pasti yang akan mampu membuat kita berjalan melewati apapun.
You don't have to fear
...
Hold fast hope
All your love is all I've ever known
Kesimpulannya, Heart Like Yours mengingatkan gue bahwa hati gue yang tidak pantas untuk dicintai oleh Bapa justru dicintai dan begitu dihargai olehNya dan undangan dariNya adalah untuk gue tidak takut datang mendekat padaNya (Ibrani 4:16). Amen.
---
Thank you to Wikipedia which has provided me with the information about "If I Stay", Genius.com for the lyric of "Heart Like Yours", IMDB.com for the theatrical poster of "If I Stay", and WaterTower Music (Youtube channel) for the video of "Heart like Yours"
No comments:
Post a Comment