So, I've been considering to take some rest from social media, in my case, Instagram.
Istirahat dari media sosial gue rasa cukup diperlukan. Ada beberapa kali gue buka explore di Instagram dan tanpa sadar menghabiskan waktu tiga jam lebih untuk melihat kehidupan orang lain. Apalagi kalo pagi, kadang gak sadar, bangun langsung ambil hp, buka Instagram. Hal lain yang gue sadari ketika berselancar cukup lama di Instagram adalah... gue mulai tidak puas dan mencari cara bagaimana supaya feed gue rapi, supaya foto gue terkesan estetik, supaya foto gue banyak yang likes (really, I was once thinking about it). Gue mulai membandingkan kehidupan dengan orang lain.
Selain itu, gue tetap aja membuka Instastory di Instagram yang kadang gue pikir gak penting juga buat dilihat semua.
Intinya, pada satu poin gue merasa semua ini kurang baik. Waktu tidur gue kurang, kadang kerja aja masih bisa buka Instagram. Waktu yang begitu mahal dan gak bisa balik, harusnya gue alokasikan ke hal lain yang lebih berguna. Dan... jadi mencari pujian orang lain.
"Ah itu mah elo aja yang gak bisa ngontrol diri, Le."
Mungkin begitu.
Makanya gue sempat beberapa kali menon-aktifkan akun Instagram (dan tidak berlangsung lama). Sempat juga meng-uninstall Instagram dari ponsel untuk meminimalisir godaan cek-cek.
Tapi ya kembali lagi, ada kalanya gue perlu Instagram untuk mengetahui informasi tentang teman-teman dan kenalan.
Terlepas dari gak bisa kontrol diri, gue mungkin tetap ngecek Instagram via desktop, dengan harapan meminimalisir godaan mengecek hal-hal lainnya. Well, semoga gue dapat menggunakan waktu gue untuk hal lain yang lebih penting.
No comments:
Post a Comment