Yap. Hari kedua, setelah melahap sarapan ala bule (roti, telur, sosis, sereal, susu, dan air mineral, tentu saja), kami memutuskan memulai hari pada pukul 9-an pagi waktu Singapura. Hari itu (lagi-lagi) disambut dengan gerimis. Mendung. Yah, gapapa, daripada panas terik. Kami berangkat dari stasiun Chinatown menuju ke Stasiun Harbour Front. Oh iya... tujuan kami adalah... Sentosa!
![]() |
Sudut pengambilan gambar yang kurang tepat :/ |
So, untuk menikmati beberapa atraksi di Sentosa, kita memutuskan untuk beli tiketnya secara online. Sebenernya, kalau cek di website Groupon atau Elevenia juga suka ada yang jual tiketnya dengan harga cukup lebih murah dibandingkan di konter. Tapi, gue dan Gitta akhirnya beli tiket di website-nya Sentosa, cek aja di sini. Ada berbagai pilihan atraksi yang tiketnya bisa dibeli secara satuan, atau juga paketan. Nah, kalau dihitung, beli paketan itu lebih menguntungkan, lebih murah beberapa dolar. Ya lumayan.
Kita beli Day Fun Pass 3 dengan harga S$44,90 / orang. Dengan memilih paket itu, kita bisa mengunjungi 3 atraksi di Sentosa. Dari yang awalnya mau beli 5, akhirnya jadi beli cuma 3. Sebenernya sih karena kita mikir bahwa untuk pindah dari satu atraksi ke atraksi lain itu butuh waktu, bisa makan waktu seharian jangan-jangan... well, 3 atraksi nggak makan waktu seharian, tapi memberi waktu berlebih untuk menikmati atraksi gratisan yang lainnya (dan yang cukup bikin betis sehat bak atlit lari, will tell you later on). 3 atraksi yang kita kunjungi adalah S.E.A Aquarium (katanya paling besar di Asia Tenggara nih), Madame Tussaud (museum lilin yang belum ada di Indonesia), dan Image of Singapore LIVE.
Oke, kembali ke pagi hari saat kami berada di Chinatown. Jadi, sesampainya di Stasiun Chinatown, kita langsung naik MRT yang jurusan Harbour Front (Circle Line atau North-East Line). Perjalanan dari Chinatown ke Harbour Front ini juga hanya makan waktu 5-10 menit rasa-rasanya. Begitu sampai di Harbour Front, masuk ke Vivo City (semacem mall) dan naik ke lantai 3. Di sana kita tukar e-ticket dengan tiket fisik dan dari sana jugalah kita naik Sentosa Express, MRT dari wilayah utama Singapura ke Pulau Sentosa.
Oh ya, untuk island admission sendiri dikenakan S$4 / orang dan pulang pergi jadi S$8. Island admission ticket bisa dibeli di konter tempat penukaran tiket tadi, tapi kalau udah punya Ez-Link seperti kita, tinggal tap aja di gate dan dimulailah petualangan pejalan kaki ini di Sentosa.
Naik Sentosa Express cuma makan waktu sekitar 10-15 menit dari Harbour Front. Gue agak lupa turun di mana, sepertinya sih di Stasiun Sentosa. Jadi di pulau ini ada beberapa stasiun MRT yaitu Sentosa, Waterfront, Imbiah, dan Beach Station. Sebenernya untuk ke S.E.A Aquarium sendiri, (setelah gue baca tadi) lebih baik turun di Waterfront. Tapi ya sudahlah, hari itu kayaknya kami turun di Sentosa. Kembali kami disambut hujan gerimis dan langit abu-abu. Hari masih pukul 10 kurang tapi orang-orang udah banyak aja yang jalan-jalan di dalam sini walaupun untuk toko-tokonya sendiri belum buka. Di stasiun, kami sempat ambil peta atraksi Sentosa ini, dan peta ini gratis. Jadi, saran saya sih, ya ambil aja supaya kalau tersesat tahu arah jalan pulang. Kami cek peta dan ya ngikutin arah aja untuk ke S.E.A Aquarium. Sembari jalan pelan-pelan, foto-foto dulu di depan bola dunianya Universal yang terkenal dan jadi the-most-place-to-take-a-photo-with (?) kalau orang ke Singapura. Sampai di depan konter tiket, ternyata akuariumnya belum buka #yha. Kami kepagian... rajin sekali. Akhirnya kami jalan-jalan dulu di sekitaran S.E.A, sambil menghirup aroma pelabuhan, menyaksikan kapal tanker, sambil menahan serangan angin yang membawa uap air, dan memandang cakrawala kelabu.
![]() |
mainstream |
![]() |
model: Gitta. |
![]() |
by the S.E.A and the sea |
Begitu masuk ke museum yang jadi bagian akuarium ini, kita disambut dengan replika kapal besar yang kelihatan megah. Setelah baca artikel tadi, ternyata ini replika kapal Laksamana Cheng Ho, pelaut dari Tiongkok sekitar abad ke-15. Selain replika kapal besar ini, pengunjung bisa juga melihat barang-barang apa yang jadi komoditas perdagangan pada zaman dulu seperti rempah dan kerajinan keramik.
![]() |
row, row, row, your boat... |
Di S.E.A Aquarium ada Ikan Pari Manta, jadi ikan pari manta katanya udah jadi spesies langka dan S.E.A Aquarium jadi salah satu yang meneliti pola migrasi spesies laut ini. Ikan Pari Manta sendiri juga sebenarnya ada di wilayah perairan Indonesia. (paragraf ini ditulis berdasarkan hasil tulisan yang ada pada alamat berikut untuk melengkapi informasi)
Satu hal lain yang jadi kebanggaan tempat wisata ini juga adalah akuariumnya yang super-duper-besar. Lensa kamera saya nggak berhasil menangkap keseluruhan lebarnya kaca akuarium di bawah ini.
![]() |
Open Ocean Exhibit |
Sebelum menyudahi perjalanan di S.E.A Aquarium, kita merasakan teater 4D dulu. Nama show-nya Typhoon Theatre. It costs S$3 to experience being in a ship and go through the typhoon. Karena nonton show ini, baju, rambut, tas, lumayan juga kena basah-basah air badai dan lumayan juga bisa bikin masuk angin itu angin artifisial. Untuk yang suka nonton 4D, mungkin bisa dicoba, tapi gue sendiri setelah menonton ya merasa biasa saja. You can skip it, but it's okay to watch it anyway.
Setelah keluar dari S.E.A Aquarium, tujuan selanjutnya adalah Madame Tussaud. Museum ini menyuguhkan patung-patung lilin tokoh-tokoh penting di dunia yang (sepertinya) sesuai ukuran aslinya. Jadi, di sana, pengunjung bisa foto-foto dengan artis Hollywod, artis K-Pop, Bruce Lee, dan atlit-atlit cem David Beckham. Lumayan untuk foto pose lucu-lucuan.
Posisi Madame Tussaud ini ada di atas bukit (?) Kayaknya sih dekat ya dari stasiun MRT Imbiah. Tapi karena kita pikir bisa jalan kaki, why not? Ayolah hajar. Jadilah kita setelah tanya petugas di sana soal posisi Madame Tussaud ini, kita naik-naik ke puncak gunung pakai eskalator hehehe... Kita sempat ngelewatin Festive Walk, pertokoan dan restoran yang ada deket resort. Terus naik tangga lagi, ke daerah yang ada foodcourt. Sebenernya, saat keluar dari S.E.A itu sudah jam makan siang. Tadinya malah berpikir mau makan dulu di KFC, tapi mengurungkan niat karena sepaket bisa kena 8 dolar sendiri :( karena gak laper-laper banget, ya udah, skip dulu aja makannya.
Kemudian di daerah yang ada tulisan Sentosa yang gua pajang di atas, kita bisa melihat patung Merlion. Ada yang menyebut patung ini sebagai Daddy Merlion, patung Merlion yang paling besar di negara itu. Kalau mau, pengunjung bisa masuk ke dalam patung ini, bahkan naik sampai ke bagian kepala dan mulutnya. Tapi kami enggak masuk, jadi foto aja dari luar. Barulah kami melanjutkan perjalan naik-naik ke puncak gunung ini demi ke Madame Tussaud.
![]() |
Merlion Plaza |
![]() |
Om Khun |
![]() |
바다 |
![]() |
looking at this in the dawn isn't good :( esp. when you haven't eat since last night :( |
No comments:
Post a Comment