![]() |
Dragonfly Lake, Gardens by The Bay |
Setelah jalan-jalan di S.E.A Aquarium, Madame Tussauds, and Image of Singapore LIVE, kita mulai berpikir ke mana lokasi kita selanjutnya. Masih terlalu pagi untuk kembali ke kota. Lagipula... rugi juga jauh-jauh ke Sentosa kemudian langsung pulang. Setelah kita melihat peta, kita menemukan ada pantai! Sebenernya sih kita nyari lokasi ber-wifi dan lokasi itu adalah pantai hehe... Jadi, di Sentosa ada tiga pantai, yaitu Siloso Beach, Tanjong Beach, dan Palawan Beach. Cerita selengkapnya di bawah ini.
Setelah Madame Tussauds, kami memutuskan untuk berkunjung ke pantai, dan mencoba untuk jalan kaki. But, yeah, things weren't always going smooth. We're kind of lost because we didn't really know which way we should go, and we didn't have internet connection or GPS. We just keep walking and followed the signboard. We crossed the bridge and found out we need to get back to where we were before. Akhirnya kami bertanya sama penjaga toko souvenir, bagaimana cara kami bisa ke pantai? Hal ini berujung dengan kami ke halte bus terdekat di Imbiah Lookout untuk dapat pergi ke pantai.
![]() |
Sebuah jembatan di Imbiah. Efek Photoshop, aslinya nggak se-spooky ini kok :"D |
Namun... Bus 2 tidak kunjung datang. Kami lelah dan kami kepanasan. Akhirnya kami memutuskan untuk naik Bus 1 aja. Rute kedua bus ini sama, hanya saja, kalau mau ke pantai dari area Imbiah, kami perlu naik bus dengan durasi waktu lebih lama jika menggunakan Bus 1. Tapi tak apa. Penantian kami berujung duduk di bus dan sejenak ngadem dari cuaca luar yang sedikit panas. Akhirnya... kami tiba di Beach Station.
Sesampainya di daerah Beach Station, kami terus berjalan sampai akhirnya ketemu papan petunjuk arah. Di papan petunjuk ada dua arah yang berbeda. Palawan Beach harus ke kiri dan Siloso Beach harus ke kanan. Kita kembali galau. Mana yak yang lebih dekat? Pucuk dicinta ulam tiba, pencerahan kami datang dari bule-bule yang dengan mantap melenggang ke arah kiri.
"Le, kayaknya bule-bule itu ke pantai deh, Le. Kita ikutin mereka aja gimana?" Gitta memperhatikan si bule-bule.
Gue menimpali, "Oke, Git. Supaya cepet aja sampe pantai."Jadilah kami ke kiri, ke arah Palawan Beach. Rupa-rupanya, dalam rangka menyiapkan hari raya Imlek dan Valentine yang akan datang (waktu kami di sana), sedang dipersiapkan taman bunga yang bernuansa Valentine. Jadi... banyak bunga-bunga yang sedang dirawat dan disiapkan sama petugas, juga dekorasi tokoh kartun yang lucu-lucu.
![]() |
Jalan dan terus jalan... kami bahagia ketika kami merasakan pasir-pasir di bawah kaki kami. Well, kami memang masih pakai sepatu, tapi, kaki kami sudah merasakan butiran pasir pantai dan hidung kami sudah mencium wangi angin laut. Segeralah kami membuka alas kaki kami, menggulung celana (gue doang yang gulung celana karena saltum), dan... dengan semangat juang '45 bergerak ke arah Palawan Beach.
Kami disambut oleh pemandangan pantai dengan banyak kapal tanker. Hahaha... seperti foto di atas, kita masih bisa melihat kapal tanker kan? Di daerah Palawan Beach pun juga banyak kapal tanker yang bisa dilihat dari jauh. Tapi, kami tetap takjub. Palawan Beach ini bersih sekali. Hampir-hampir kami nggak nemu sampah di pasir atau sampah di air. So... walaupun cuaca saat itu panas dan matahari lagi terik, kami memutuskan untuk main air sebentar di pantai. Selain itu, untuk orang-orang yang suka suasana sepi dan nggak terlalu ramai, bisa coba ke sini. Jujur, gue mengakui kalau pantai ini menyenangkan untuk disusuri tepiannya kalo lagi ingin sendirian atau cari ketenangan dari hiruk pikuk kota.
pardon my expression. I don't really like being tossed by the wave :") |
Setelah main air sebentar dan foto-foto bahagia karena ketemu pantai, kami akhirnya cuci-cuci kaki. Ada satu yang menarik perhatian kami yaitu jembatan gantung dari Sentosa ke sebuah pulau kecil lain di seberangnya. Kami memutuskan buat mampir ke sana setelah kami cuci kaki.
Kita menaiki jembatan gantung dan berjalan ke pulau tersebut. Ternyata, pulau ini namanya Pulau Palawan. Kita bisa menemukan tulisan seperti foto di bawah ini saat berada di Pulau Palawan. Jujur, gue sendiri nggak tau kenapa pulau ini bisa diklaim sebagai titik paling selatan di Asia.
Some people on TripAdvisor website said this is just an advertisement-kind-of-thing. They said it is the southernmost point you can get by walking. Still, I didn't really know why and just enjoy myself in Palawan Island. Pulau Palawan memiliki dua menara setinggi kurang lebih 4 lantai. Kita bisa naik sampai atas untuk melihat pantai dari ketinggian dan suasana di sekitara Palawan Beach. Seperti foto di bawah ini.
Puas jalan-jalan di pulau kecil ini, kami kembali menyusuri pantai sebelum kembali ke Beach Station. Kami memutuskan nggak ke Siloso karena jaraknya udah cukup jauh dan kami mulai lelah juga. Belum isi perut pula...
![]() |
Definitely will go back |
Karena belum makan siang, akhirnya kami makan siang di Food Republic, Vivo City. Dalam hati, gue udah cukup ketar-ketir, berapa nih yang bakal keluar buat makan di sini? Mengingat Vivo City itu pusat perbelanjaan dan sepertinya harganya bakal mahal...
Setelah berkeliling buat nyari mau makan apa, pilihan gue jatuh pada Char Siew Rice seperti foto di bawah ini. Harga yang dikeluarkan sekitar S$5 dan porsinya ya okelah, cukup. Sayangnya, ini non-halal.
Sambil makan, kita ngomongin lagi, mau ke mana habis ini. Waktu masih menunjukkan pukul 2 atau 3 siang rasanya. Malamnya kami memang ada rencana untuk pergi ke Gardens By The Bay untuk nonton pertunjukan (gratis, tentu saja) yang ada di sana setiap jam 7.45 p.m. Karena ngerasa sayang untuk balik ke Chinatown lagi (gue males keluar lagi soalnya kalo udah di kasur), akhirnya kita muter-muter sebentar di Vivo City sebelum naik MRT menuju ke Gardens By The Bay.
Untuk pergi ke Gardens by The Bay, dari Harbour Front, kita naik MRT arah Punggol (North East Line), transit di Chinatown dan kemudian ganti kereta ke yang tujuan Bayfront (Downtown Line). Waktu tempuh cukup cepat, mungkin sekitar 15 menit. Begitu sampai di Bayfront, gue cuma bisa menghela nafas karena jalur bawah tanah untuk ke Gardens by The Bay itu panjang banget. Kaki udah pegel, pundak pegel karena bawa ransel, leher dikalungi kamera, pokoknya pengen tiduran aja di terowongan pejalan kaki itu. Gue udah nggak mood lagi buat sekedar taking pictures di lorong yang sebenernya terlihat instagram-able itu. Pokoknya pikiran gue cuma cepet sampe di Gardens by The Bay dan nongkrong di taman sampe pertunjukkan tiba. That's it.
Setelah jalan kaki lumayan jauh, sekitar 2-5 menit (mungkin karena kita juga udah kecapekan), tibalah di tempat rekreasi paling hits se-Singapura. Hahaha... rasanya orang mana aja kalo ke Singapura kudu mampir ke taman artifisial ini. Rasa capek jalan kaki nggak hilang karena harus jalan kaki lagi. Tapi... demi sehat 2017, marilah. Gak mungkin juga menyia-nyiakan kesempatan jalan sehat dengan udara bersih :D
Kita nggak masuk ke OCBC Skywalk (walaupun gue tadinya memasukkan ini ke list yang ingin gue kunjungi, apa daya, harga tiket bisa buat 4 kali makan), ataupun ke Flower Dome (karena kayaknya ini macem taman bunga aja. Floranya juga miriplah sama Indonesia, pemikiran super polos gue). Jadi hari itu, kita memang ke Gardens by The Bay untuk jalan-jalan dan jalan kaki. Kami menyusuri Dragonfly Lake dan foto-foto singkat. Pas capek, duduk di pinggiran yang ada bangku, segala pake duduk di ayunan. Romantis juga berdua sama Gitta (iya gak Git? ;)). Satu hal yang gue kagum lagi dari sini adalah tempatnya bener-bener enak dan nyaman buat pejalan kaki, atau yang hobinya lari pagi maupun sore. Suasananya lagi agak sepi pas gue ke sana, tapi overall, who don't want to just take a stroll and talking for hours with your precious people here? The view is lovely and it's comfortable anyway...
Setelah muter sampe ke bagian luar Flower Dome, kita memutuskan buat balik ke hostel karena... udah nggak kuat dan masih punya hari esok. Itu sekitar jam 5 atau 6 gue rasa. Pokoknya kita berdua udah sama-sama capek, dan akhirnya melewatkan pertunjukkan lampu-lampu Gardens by The Bay. Gak apa, yang penting kaki gak gempor. Lebih repot kalau masuk angin dan sakit di negeri orang :(
Sebelum ke hostel, mampir lagi ke 7-11 buat beli sandwhich 2 dolar. Ini gue gak tau mau hemat, irit, apa pelit, tapi ya karena memang selera makan lagi payah banget pas di sana, gue merasa cukup dengan makan sandwhich.
Kemudian... sampai di hostel, gue tepar dan langsung tidur sampe jam 9 karena kecapekan.
Pengeluaran hari kedua:
Tiket Day Fun Pass 3 Sentosa = S$ 44,90
Makan siang = S$ 5,00
Isi transport card = S$ 10,00
Sandwhich 7-11 = S$ 2,90
Tiket Typhoon Theatre = S$ 3,00
Total = S$ 65,80.
Karena tiket Sentosa udah dibeli pas di Indonesia, pengeluaran tunai menjadi S$ 65,80 - S$ 44,90 = S$ 20,90 (sekitar +/- Rp 210.000).
I considered this as normal in Singapore. Not as broke as the first day...
Catch you later in the third day post!
No comments:
Post a Comment